Jumat, 05 Maret 2010

Elemen Rumah Gadang


Tangga dan Sandi


Sandi

Setiap kaki tonggak berdiri diatas sebuah batu yang disebut dengan sandi. Sandi batu didatangkan kemudian setelah semua tiang dihubungkan oleh rasuk dan paran-paran. Paran, ialah sebuah kayu atau ruyung panjang dari pohon kelapa yang menghubungkan setiap tiang pada ujung atas. Sama dengan rasuk. Ada yang disebut paran panjang dan paran melintang. Punco-punco tiang yang dihubungkan oleh paran panjang tidak pula sama tingginya hingga terlihat lengkungnya atau disebut paran ular mangulai (mengulai). Lengkung paran inilah yang akan membentuk gonjong (pucuk atap).

Tangga

Tangga pada sebuah rumah gadang terbuat dari bahan material kayu dan biasanya diawali dengan sebuah batu alam datar, jumlah anak tangga pada rumah gadang berjumlah ganjil misalnya 5,7, dan 9.


Denah Rumah Gadang










Keterangan Gambar:

A: Rumah Gadang

B: Deretan Rangkiang (Lumbung)

C: Lesung

D: Limau Manih Sandaran Alu

E: Kemuniang Hutan Kudo

F: Tebat Ikan

G: Tepian Tempat Mandi

H: Kebun Bunga

1. Anjung Kiri (Ujung)

2. Anjung Kanan (Pangka)

3. Jenjang

4. Sitinjau Lauik

5. Sibayau-Bayau

6. Sitangka Lapa

7. Jalan Masuk

8. Jalan Besar

9. Puding Perak Paga di Luar

10. Puding Emas Paga di Dalam

11. Jalan Kecil Ketapian Mandi

12. Halaman Pakai Pasir Halus

13. Kepuak Gadang

14. Kapuak Ketek

15. Batu Tapakan



Susunan Ruang





Ruangan dalam Rumah Gadang diba

gi atas beberapa bagian yaitu didieh yang menghadap ke depan atau bagian depan yang merupakan ruang terbuka, dan didieh yang arah ke dalam disebut Bandua digunakan

sebagai Biliek (kamar tidur), dan di tengahnya sebagai tempat sirkulasi keluar masuk (Syamsidar, 1991).


Sirkulasi










siklus kehidupan wanita dalam Rumah Gadang


Lantai

Lantai terbuat dari papan. Ke ujung kiri kanan dari lantai ditinggikan satu tingkat atau dua tingkat dinamakan anjung. Bila Rumah Gadang tidak beranjang maka lantai yang sebelah kedua ujungnya juga tinggi merupakan lantai perahu



Tiang

Tiang Rumah Gadang berbentuk dasar bulat yang dibu

at bersegi-segi. Tidak ada tiang rumah Gadang yang terbuat dari kayu bulat. Tiang merupakan bagian penting dari bangunan. Segi-segi dari tiang tidak sama besarnya. Tiang yang besar terdapat pada tengah bangunan. Tiang yang berada di tengah bangunan dibuat bersegi 8 sedangkan yang terletak di samping

bersegi 5. Tiang-tiang ini banyak fungsinya, yang m

ana tiap nama menunjukkan fungsinya yaitu tiang: tepi, temban, tengah, dalam panjang, salek, dapur, yang kesemuanya diberi ukiran yang sesuai menurut fungsinya (Syam

sidar, 1991).






Letak tiang-tiang dalam Rumah Gadang



Tiang

Antara dua deretan tiang-tiang yang dikasarkan merupakan satu ruangan. Jumlah seluruh tiang-tiang badan istana adalah 10 x 5 = 50 buah dengan 9 ruangan. Jumlah tiang-tiang anjung masing-masing adalah 9 buah yang terdiri dari dua ruangan. Jadi jumlah seluruh tiang anjung kiri kanan adalah 18 buah. Rumah untuk tangga mempunyai tiang yang agak kecil 4 buah. Jadi jumlah seluruh tiang-tiang istana adalah 50+18+4 buah=72 buah tiang besar kecil (Syamsidar, 1991).


Dinding

Dinding pada rumah gadang terdiri atas 3 bagian:

1. Dinding depan

2. Dinding sasak, dan

3. Dinding samping

Secara umum dinding pada rumah gadang tersebut terbuat dari anyaman bambu yang diikat oleh papan - papan sebagai tulangannya.



Atap

Rumah Gadang biasa disebut Rumah Gonjong atau Rumah Bagonjong, karena atapnya berbentuk bergonjong runcing menjulang, adalah nama yang membedakan dengan rumah biasa. Lengkungan pada atapnya tajam seperti garis tanduk kerbau, sedangkan lengkung pada badan rumah landai seperti badan kapal (Syamsidar, 1991).

Gonjong adalah bagian yang paling tinggi dari setiap ujung atap yang menghadap ke atas, dan merupakan ujung turang yang dibalut dengan timah yang berbentuk:

• 2 labu-labu di bagian bawah

• 1 kelimbing di atas labu-labu

• 1 anting-anting di atas belimbing

• 1 ujung yang tajam di atas anting-anting




bagian atap

Antara labu-labu, belimbing dan anting-anting ada peraturan yang searah dengan ujung yang paling atas. Kombinasi bentuk gonjong inilah yang seperti ujung tanduk kerbau jantan, dan dinamakan ‘isendak langit’. Turang adalah bagian di bawah gonjong sampai ke batas garis lurus bubungan atas kepemimpinan. Turang ini adalah tempat penahan gonjong. Kombinasi bentuk turang dengan gonjong itulah yang berbentuk ‘Rabuang mambacuik’. Keseluruhannya (antara Turang dan Gonjong) disebut Gonjong saja.

Atap terbuat dari ijuk. Saga ijuk diatur susunannya dengan nama Labah Mangirok atau Labah Maraok dan Bada Mudiak. Bubungan seperti legkungan sayap burung burak akan terbang. Lengkungan bubungan terletak antara dua gonjong yang ditengah. Gonjongnya seperti rebung yang mula keluar dari tanah. Pucuk gonjong mencuat ke atas (Syamsidar, 1991).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar